Solo Hiking Bagi Cewek ke Gunung Sumbing Aman Nggak Sih?

Halo teman-teman, kali ini saya mau bahas mengenai solo hiking dan apa-apa saja yang harus dipersiapkan sebelum memulai pendakian.



Mendaki gunung merupakan kegiatan yang cukup menguras banyak energi. Juga menguji kesabaran, disiplin, dan mental. Sulit tidaknya sebuah pendakian tergantung mindset si pendaki masing-masing. Semua gunung memang tidak boleh disepelekan, namun jika kita sudah mempersiapkan dan memperhitungkan segalanya, pendakian kemana pun akan terasa menyenangkan.

Di sini saya akan membahas apa-apa saja yang perlu disiapkan sebelum mendaki. Terutama solo hiking atau mendaki sendirian. Karena saya cewek, jadi saya akan share dari sudut pandang seorang cewek ya..

Ngapain mendaki sendiri? Nekat banget. Sok berani. Bosen hidup?. Dan berbagai macam komen lainnya. Iya.. Sebenernya ngapain sih mendaki sendirian kan ga seru. Bagi sebagian orang solo hiking merupakan suatu yg tidak perlu dan lebih baik di urungkan. Namun bagi sebagian orang yang sempat share ke saya, ada beberapa alasan yang menurut saya cukup reasonable.

packing harus efektif dan efisien

Pertama he is an adrenalin junkie.. Ya orang yang suka mencari tantangan. Hobi orang lain-lain. Mungkin bagi pendaki tipe ini, mendaki dengan bersama rombongan sudah membuanya bosan. Sehingga dia mencari tantangan lain dalam sebuah pendakian. Ini hak nya dan asal mengikuti prosedur pendakian dan persiapan yg cukup (tidak asal), maka ya terserah dia mau kemana juga.

Kedua dia seorang introvert. Mendaki gunung terkadang menjadi wadah untuk menjernihkan pikiran. Seorang introvert akan lebih menikmati pendakian jika tidak harus selalu ngobrol dengan kawan pendakian. Mereka bukan tidak suka mengobrol atau tidak suka jika ramai. Mereka suka itu dan terkadang malah merasa kesepian jika sendiri. Namun introvert membutuhkan waktu sendiri untuk "isi batre" dirinya sendiri. Karena bertemu banyak orang sangat menghabiskan energinya walaupun dia menyukai itu. Dia hanya butuh untuk cas batrenya..

Ketiga dia sering merencanakan pendakian tiba-tiba. Setiap orang pasti memiliki kesibukan masing-masing, dan tidak serta merta dapat menyamakan jadwal dan waktu untuk mendaki bersama. So menurutnya Solo hiking juga tak masalah.

mendirikan tenda sendiri


Yap itu mungkin beberapa alasan mengapa orang ingin solo hiking. Namun tentunya masih banyak alasan-alasan lain mengapa solo hiking itu mengasyikkan. Oke, kita mulai saja apa saja yang perlu kita perhatikan sebelum melakukan solo hiking.

1. Buat Itinerary secara detail dan dispilin
Ya, itineray untuk sebuah perjalanan merupakan hal penting. Kita harus membuat rundown jadwal dan tempat sedetail mungkin. Namun terkadang banyak pendaki yang tidak melakukan itu karena lebih suka spontanitas. Hal tersebut memang menyenangkan, namun jika mendaki sendiri, sebaiknya kalian mempersiapkan itinerarymu secara menyeluruh dari kapan memulai keberangkatan, kapan start pendakian, kapan istirahat, akan makan berapa kali, akan camp di pos mana, akan summit jam berapa, akan prepare turun jam berapa, cuaca di gunung itu sendiri, dan hal-hal detail lainnya. Tips membuat itinerary adalah, imajinasikan kalian melakukan pendakian dan hal-hal apa saja yang akan kalian hadapi. Di sini kalian bisa menggunakan mbah google atau youtube untuk riset.

2. Prepare for the worst.
Yap, kalian belum pernah ke gunung itu dan berniat solo hiking ke sana? kalian harus prepare for the worst that could happen. Apa sih hal yang paling terburuk akan terjadi kalau mendaki gunung? di sini saya membayangkan saya ada di hutan antah berantah, tanpa orang lain, tanpa jalur yang jelas, tanpa makanan, dilanda badai yang dasyat, dan di malam hari. Apa yang harus kamu persiapkan dalam kondisi tersebut? saya akan bawa kompas, peta, dan walkie talkie jika sewaktu-waktu tersesat. Saya akan bawa tenda sendiri (wajib), jaket tebal dan jas hujan untuk antisipasi badai. Senter/head lamp dengan batre cadangan 2 kali lipat lebih banyak dari pendakian-pendakian bersama. Dan yang pasti power bank yang cukup untuk 3 hari tanpa sumber listrik. Yup itu yang saya bawa kemarin saat ke gunung sumbing. Lebay? yes. Khawatir? no. Dan yang pasti tanyakan saluran frekuensi walkie talkie basecampnya ya sebelum mendaki. Dan di catat jangan hanya di hp (hp bisa habis batre), tapi juga dicatat di buku atau kertas.

makan nasi goreng bekal dari basecamp

3. Logistik
Saya menjadwalkan pendakian saya ke sumbing akan memakan waktu selama 2 hari 1 malam. Namun jika hal-hal tidak mengenakan terjadi bagaimana? ya saya membawa logistik seperti akan mendaki 4 hari. kenapa 4 hari? karena di saat hari ke 2 kita sadar bahwa kita tersesat, sisa logistik kita yang tinggal 2 hari dapat kita hemat, kalau-kalau kita akan berada di hutan lebih lama dari 4 hari (semoga jangan deh).

4. Track gunung Sumbing.
Saya menaiki gunung sumbing lewat jalur garung. setelah pos 2 ada jalur bernama "engkol-engkolan". mengapa engkol-engkolan, karena badan kita akan bergerak seperti itu jika melewati jalur ini. haha.. yap, jalur ini merupakan dataran tanah tandus yang bergelombang dengan sudut rata-rata 45 derajat. Dan tanpa ada akar maupun batu (ada 1 atau 2 akar namun saling berjauhan). Kalian harus berhati-hati dalam melangkah dan menyeimbangkan badan, karena kalau tidak, akan kena zonk, meluncur atau jatuh lagi ke bawah (kalau salah arah bisa ke jurang.. hii..). Saat musim kemarau jalur ini akan super berdebu dan tanah menjadi licin. Yasudah mendaki saat musim hujan saja. eits, jalur ini akan menjadi jalur air yang tentunya lebih licin.. haha.. Tapi tenang jika kalian mempersiapkannya dengan baik, insyaallah aman. Untuk menghadapi track ini, saya membawa webbing sepanjang 15-20 meter kalau-kalau saya harus menarik diri saya sendiri ke atas. atau saat turun. Webbing itu apa? webbing itu tali. Namun untuk detailnya bisa cek mbah google ya.. hehe

kemiringan trek sumbing via garung yang menantang

5. Mindset harus selalu positif.
Ada sebuah pepatah jika kita selalu ikhlas dan menerima semua cobaan, insyaallah kedamaian dan kebahagiaan akan selalu dekat. Ya, prinsip saya jika suatu yang jelek terjadi, dari dompet hilang di angkot, maupun terperosok dan menggantung di jurang, kita harus tanamkan kepada diri bahwa itu memang akan terjadi dan sudah seharusnya terjadi. Sudah suratan takdir dan jalan kehidupanmu. so let it be. yang terpenting adalah, actionmu terhadap kejadian tersebut. Tidak perlu takut, emosi, atau panik. Tarik nafas yang dalam, redam emosi, dan fokus kepada solusi. Hal tersebut selalu membantu kita berfikir secara jernih.


Yap, itu yang dapat saya bagi dari perjalanan ke sumbing kemarin. Lalu apakah kejadian-kejadian jelek tersebut terjadi? perjalanan kemarin sungguh menyenangkan. Kalian tau kan bahwa yang mendaki tidak hanya kita. Pasti banyak pendaki lain di sana. Kita tidak akan benar-benar sendirian di gunung walaupun judulnya solo hiking. Kita akan bertemu teman baru, keahlian baru, dan belajar bahwa kebaikan manusia itu masih kental. Dunia luar tidak seburuk yang diberitakan orang-orang ko, Dunia luar itu indah...

sunset view dari gunung sumbing. inframe gunung sindoro

Nanti saya akan coba share peralatan apa saja yang wajib di bawa ke gunung. Namun unutuk solo hiking, tips-tips di atas sangat membantu perjalanan saya kemarin.

Oke segitu saja tips-tips dan persiapan dari saya jikalau ada yang mau solo hiking ke sumbing juga. Semoga tulisan ini berfaedah. Mohon maaf kalau kepanjangan. Heheu..

Kalau ada yang mau bertanya atau share pengalaman solo hiking kalian, silahkan komen ya..

Salam lestari.



Comments

Post a Comment